Pimpinan & Koordinator
Pimpinan Sekolah dan Koordinator
Adriana merupakan psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia yang sejak awal tertarik untuk menjadi konselor perkawinan. Karena itu, ia meneruskan pendidikan ke jenjang S2 pada program Marriage and Family Therapy di Purdue University, Amerika Serikat. Pada 1993, Adriana dikarunia seorang anak laki-laki yang tergolong autistik. Demi memberikan penanganan terbaik bagi putranya, Adriana kemudian mendalami topik autisme. Keahlian di bidang autisme kemudian mengantar Adriana meraih gelar Doktor dari Fakultas Psikologi UI pada 2007. Selain mengelola Mandiga, Adriana merupakan staf pengajar di Fakultas Psikologi UI, aktif memberikan seminar dan pelatihan di bidang autisme dan perkawinan, serta telah menerbitkan beberapa buku.
Yuniar Mukhlis adalah seorang psikolog yang lulus dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1990. Setelah bekerja selama 10 tahun di bidang seleksi, recruitment, dan personalia di bank swasta nasional, Yuniar ikut bergabung merintis Mandiga pada 2000. Sejak awal Yuniar bertanggung jawab menangani bidang administrasi, keuangan, dan operasional sekolah. Di samping itu, ia juga memelopori berkembangnya Sibling Support Group Mandiga yang memberikan wadah bagi saudara kandung individu Spektrum Autistik untuk saling berbagi pengalaman, mendiskusikan perasaan, dan melakukan kegiatan bersama.
Ariyanti lulus dari Jurusan Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Padjadjaran pada 2004. Ia mulai meniti karier di Mandiga sejak tahun 2004. Selain mengajar siswa di sekolah khusus dan terapi individual, Ariyanti terlibat aktif sebagai koordinator Sibling Support Group Mandiga. Berkat kreativitas dan semangatnya dalam mendidik individu Spektrum Autistik, pada 2013 Ariyanti dipercaya sebagai Wakil Koordinator Pendidikan yang bertanggung jawab mengawasi dan mengembangkan program pendidikan di Mandiga.
Julita Manurung merupakan lulusan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Setahun setelah lulus pada 2003, ia mendaftarkan diri menjadi guru di Mandiga. Ia telah berpengalaman memberikan terapi dan mengajar individu Spektrum Autistik mulai usia balita sampai dengan remaja. Pada 2013 ia diangkat sebagai Wakil Koordinator Pendidikan yang bertanggung jawab mengembangkan program pendidikan di Mandiga, serta membantu guru-guru junior dalam menjalankan proses mengajar.
